Di lingkungan sebagian masyarakat, masih sering dijumpai bahwa kesadaran untuk hemat energi masih terlalu minim. Hal yang biasanya terjadi adalah orang-orang yang tinggal di sebuah komplek perumahan. Misalnya adalah di pagi hari saat fajar sudah lama menyonsong, masih kita jumpai lampu jalanan yang masih hidup.
Sebagian dari kita pun melihat kejadian tersebut kadang terpikirkan bahwa untuk apa lampu jalan masih hidup padahal sinar matahari sudah tinggi. Sebuah bentuk berbaik sangka yang biasa kita lakukan adalah mengira bahwa petugas komplek lupa untuk mematikan yang bisa disebabkan oleh rasa kantuk sehingga tertidur.
Hal itu juga berlaku untuk para remaja. Baik itu di rumah maupun di luar seperti Cafe, tidak sedikit remaja ini lupa mencabut charger gadgetnya. Lalai untuk menghemat energi adalah hal saat ini harus kita kurangi demi masa depan generasi selanjutnya. Mungkin tidak sadar kita telah banyak menghamburkan banyak energi secara sia-sia.
Dampak boros energi
Tidak jarang kita mendengar, menonton, membaca berita yang menyebutkan bahwa tarif listrik, BBM, dan lain-lain sedang naik. Masyarakat mengeluh atas informasi tersebut dan fatalnya adalah langsung menyalahkan dan berburuk sangka terhadap pemerintah yang mengira mengambil untung dari naiknya tarif tersebut.
Padahal kalau kita jeli, ternyata kita-lah yang membuat harga energi tersebut melonjak naik. Sebagian orang semena-mena bilang bahwa sudah membayar, sehingga menjadi haknya untuk melakukan apa saja terhadap energi yang dimilikinya. Rasa tidak bijaksana ini yang membuat pemerintah memberikan kebijaksanaan untuk menaikkan tarif untuk memberikan rasa jera. Bahkan lebih halusnya lagi, pemerintah tidak jarang mengajak masyarakat untuk hemat energi melalui poster hemat energi.
Upaya hemat energi
Salah satu bentuk energi yang sering kita gunakan adalah listrik. Sebagian orang berpikir bahwa tanpa listrik, mereka tidak akan bisa beraktivitas apapun. Misalnya adalah seseorang memiliki pekerjaan yang mengharuskannya mengoperasikan komputer. Tanpa listrik, komputernya tidak bisa dioperasikan. Sebagian orang yang sudah melekat dengan gadget untuk sekadar bermain, berkomuikasi, pun juga akan terhambat jika baterai habis dan tidak bisa di-charge.
Dengan begitu, melihat keadaan seperti ini, listrik menjadi salah satu kebutuhan yang paling berperan penting dalam keseharian kita. Tak bisa kita bayangkan jika kita hidup tanpa listrik. Dengan begitu, banyak orang yang tergugah hatinya untuk menghemat berbagai macam energi di bumi ini.
Energi listrik
Seperti yang dicontohkan di atas, listrik menjadi salah satu kebutuhan yang penting dalam kehidupan kita. Hampir semua aktivitas kita ditopang oleh adanya listrik. Untuk menghemat listrik, kita bisa mulai dari hal yang kecil yakni:
- Mematikan lampu saat tidak kita gunakan lagi
- Mematikan perangkat elektronik dan mencabut kabelnya ketika sudah tidak diperlukan
- Mengganti dengan perangkat yang memiliki teknologi hemat energi
Hemat Air
Air merupakan kebutuhan manusia yang genting. Tanpa air, kehidupan tidak lama akan mati. Air dapat diibaratkan sebagai obat yang mujarab untuk hal apapun. Tidak jarang kita tahu bahwa di sebagian tempat di Indonesia sering kekeringan air atau susah air. Sebab itu baiknya kita bersyukur atas apa berlimpahnya air di sekitar kita tanpa membuangnya secara sia-sia. Ada tips untuk menghemat energi air, yaitu:
- Memastikan kran air benar-benar tertutup. Sehingga tidak ada air yang masih mengalir dan terbuang sia-sia
- Jika kran bermasalah seperti menetes, bisa segera diperbaiki, jangan dibiarkan lama
- Seandainya memang belom bisa memperbaiki hal tersebut, maka diusahakan tetesan air masuk ke dalam wadah penampungan air
Hemat BBM
Seperti yang kita ketahui bahwa BBM adalah sumber daya eneergi fosil yang melalui berbagai macam proses sehingga menjadi solar, bensin, avgas, dan avtur. Masih sering kita dengar kalau di luar sana banyak orang yang belum bisa menjangkau adanya BBM. Namun di saat kita yang dapat dengan mudah menjangkaunya, dengan sadarnya membuang-buang. Hal ini sungguh tidak bijak sekali.
Misalnya dalam sebuah keadaan kita mengantri untuk membeli BBM, pernahkah kita menjumpai seseorang yang mengantri dengan keadaan kendaraan motornya masih hidup? Pertanyaannya adalah apakah orang tersebut lupa mematikan karena sudah menjadi kebiasaan atau malas mematikan dan memilih menghidupkan dari pada mendorong motornya sampai dilayani oleh petugas SPBU?
Hal ini baiknya tidak dilakukan mulai dari sekarang. Karena kita akan membuang energi kemudian kita harus membeli energi tersebut kembali karena kita yang tidak menghemat. Agak lucu saat melihat kejadian seperti ini. Tetapi solusinya adalah dengan mematikan kendaraan apabila tidak terpakai.
Semua campaign tentang hemat energi sudah digerakkan oleh berbagai macam pihak. Mulai dari komunitas, organisasi, hingga lembaga untuk membuat gerakan hemat energi. Banyak sekali poster-poster hemat energi yang biasa kita lihat di mading sekolah, kampus, dan tempat terjangkau yang lain. Media luar ruang ini sangat efektif untuk dapat menyampaikan pesan dengan baik.
Bahkan untuk berkontribusi dalam kebaikan, banyak orang yang tergerakkan hatinya untuk membantu membuat poster pada media luar ruang supaya banyak orang yang mudah dijangkau. Dengan begitu, energi yang ada di bumi ini masih dapat dimanfaatkan oleh generasi-generasi selanjutnya.