Pakar Teknologi Muslim

Jasa kehebatan dari pakar teknologi muslim memang membawa dampak besar dalam kehidupan sehari-hari. Kita juga tahu kalau dunia teknologi selalu penuh dengan para penemu dan pencetus ide serta pemikiran yang inovasi. Siapa sangka kalau dibalik penemuan dan semakin canggihnya industri teknologi saat ini merupakan sentuhan para pakar Muslim di belakangnya.

Sehingga hal ini membuktikan kalau para pakar teknologi muslim tidak kalah dan patut diakui dalam perkembangan teknologi, seperti para ilmuan Barat. Nah, kali ini kami akan memberikan informasi mengenai beberapa pakar teknologi muslim yang keberadaannya sangat berpengaruh terhadap perkembangan dunia teknologi.

Pakar Teknologi Muslim yang Menciptakan Teknologi Optik

Ilmuan yang sangat berpengaruh terhadap dunia teknologi yaitu Ibnu -ul- Haytham. Pakar ilmuan ini merupakan tokoh yang berhasil menciptakan optik. Kini penemuannya sangat berguna digunakan dalam perangkat kamera.

Kamera merupakan sebuah produk yang sangat berharga. Melalui bidikan kamera, manusia mampu mengabadikan momen dalam bentuk gambar maupun video.  Saat ini perkembangan teknologi pada kamera dikuasai oleh para ilmuan Barat dan Jepang.

Dalam sejarah kamera, bangsa Barat menyebutkan kalau perkembangan teknologi kamera pertama kali dirintis oleh kepler yang telah mengeklaim menemukan kamera Obscura pada tahun 1611 Masehi. Namun sebenarnya pada akhir era ke-10 M, Ibnu Al Haitham lebih dulu menemukan kamera Obscura yang digunakan untuk mempelajari gerhana matahari.

Produk kamera yang diciptakan oleh Al Haitham ini bekerja dalam pencitraan simple, dimana terdapat lubang kecil pada dinding untuk melihat gerakan matahari yang mampu diproyeksikan melalui permukaan datar.

Hasil penelitian ini kemudian ditulis oleh Al Haitham dalam sebuah kitab al Manazir atau buku optik. Diduga buku tersebut dibaca oleh Kepler dan dikembangkan dengan proyeksi gambar yang lebih besar dengan memakai lensa negatif di bekalang lensa positif.

Itulah salah satu karya milik Al Haitham yang paling menumental. Penemuan yang sangat berpengaruh ini sukses dikerjan, berbarengan dengan kamaluddin al Farisi. Kedua pakar ini sukses mempelajari fenomena kamera obscura. Penemuan tersebut berawal dari keduanya yang sama-sama mempelajari gerhana matahari.

Kajian mengenai pengetahuan optik ini yang akhirnya mampu memicu kemampuan kamera saat ini yang digunakan oleh manusia. Dunia mengetahui kalau al Haitham sebagai perintis dalam bidang optic yang populer melalui karya bukunya kitab al- Manazir.

Perkembangan teknologi semakin maju, pada masa Perang Dunia I, satu versi kamera obscura digunakan untuk melihat pesawat terbang dan untuk pengukuran kemampuan. Pada masa Perang Dunia II, kamera obscura ini juga digunakan untuk mengecek keakuratan navigasi perangkat radio.

Itulah penciptaan kamera Obscura yang diraih oleh Haitham yang mampu merubah peradaban dunia. Peradaban modern sudah pastinya begitu berhutang budi terhadap pengorbanan yang dilakukan oleh Al Haitham. Mengingat beliau telah menulis lebih dari 200 karya ilmiah sepanjang hidupnya.

Semua itu dilakukan demi perkembangan peradaban manusia. Namun sangat disayangkan kalau kaum Muslim lebih memilih kagum terhadap pencapaian teknologi barat. Hal ini tentunya juga kurang menghormati dan menghargai apa yang telah dicapai oleh para pakar teknologi muslim pada masa kejayaan Islam.

Penemuan Pertama Yang Berhasil Membuat Alat Bisa Terbang

Ilmuan muslim yang berhasil menemukan alat bisa terbang adalah Abbas Bin Firnas. Ilmuan muslim ini merupakan orang pertama yang berhasil membuat kontruksi alat yang mampu terbang.

Abbas Qasim Ibnu Firnas lahir pada tahun 810 di Izn- Rand Onda (kini Spanyol). Beliau dikenal dengan ahli dalam disiplin ilmu, ahli kimia, penemu, humoris, musisi, penulis puisi, ahli ilmu alam dan seorang penggiat teknologi. Pakar teknologi muslim keturunan Maroko ini hidup pada masa pemerintahan Khalifah Umayyah di Andalusia, Spanyol.

Tepatnya pada tahun 852, di bawah pemerintahan Khalifah Abdul Rahman II, Abbas Bin Firnas ini memutuskan untuk melakukan uji coba terbang. Berhasil membuat benda yang menyerupai burung, semacam sayap dari jubbah yang disangga menggunakan kayu. Pada saat percobaannya Abbas berhasil menerbangkan benda tersebut di Cordoba, Spanyol.

Benda tersebut mampu melayang di udara sebentar dan mampu memperlambat jatuhnya. Beliau pun juga berhasil merasakan terbang dan berhasil mendarat walau dengan cidera ringan. Alat yang digunakan oleh Abbas bin Firnas ini yang saat ini dikenal dengan parasut pertama di dunia.

Keberhasilannya tidak membuat Firnas berpuas diri. Setelah percobaan tersebut Firnas melakukan serangkaian pengembangan konsep dan penelitian serta menggabungkan teori dari gejala alam yang sudah sering diperhatikan.

Pada tahun 875, Firnas sudah menginjak usia 65 tahun namun semangatnya tidak pernah surut. Ibnu Firnas telah membuat dan merancang sebuah mesin terbang yang bertujuan untuk mengangkut manusia.

Setelah produknya selesai dibuat, Firnas sengaja untuk mengundang orang Cordoba untuk menyaksikan penerbangan yang bersejarah di Jabal Al-Arus, Rusafa. Penerbangan yang dilakukan dapat dikatakan sangat sukses dan sesuai harapan.

Namun, karena hal dalam meluncur yang kurang baik maka Ibnu Firnas terhempas ke tanah bersama pesawat buatannya. Atas kejadian tersebut Ibnu Firnas mengalami cidera punggung yang parah. Atas cidera yang dialaminya maka Firnas tidak mampu melanjutkan penelitiannya.

Penyebab terjadinya kecelakaan tersebut adalah Ibnu Firnas lupa tidak memperhitungkan dan memperhatikan burung ketika melakukan pendaratan. Beliau lupa menambahkan ekor pada badan pesawat layang buatannya.

Ketika Ibnu Firnas tidak mampu melajutkan penelitian pesawat terbang maka mengantarkan dirinya untuk melanjutkan penelitian di laboratorium. Seperti ciri khasnya selalu melakukan penelitian sesuai gejala alam seperti mempelajari meknisme terjadinya sebuah kilat dan halilintar. Selain itu Ibnu Firnas menentukan table astronomis dan merancang jam air yang dikenal dengan Al-Maqata.

Selain itu yang lebih menarik dari pakar teknologi muslim, Ibnu Farnas adalah dirinya mampu berhasil mengembangkan proses pemotongan batu Kristal yang dulunya hanya orang-orang Mesir yang mampu melakukannya. Berkat penemuan Ibnu Farnas,pada waktu itu Spanyol tidak lagi melakukan ekspir quartz ke Mesir karena negaranya mampu menyelesaikan sendiri.

Ilmuan Yang Berhasil Menemukan Konsep Robot Modern

Ilmuan muslim yang berhasil menemukan prinsip hidrolik yang kini dikenal dengan mesin robot adalah Al Jazari. Beliau merupakan seorang muslim dan tokoh besar di bidang industry dan mekanik. Pakar teknologi muslim ini merupakan ahli teknik yang sangat luar biasa pada masanya.

Al Jazari memiliki nama lengkap Badi Al-Zaman Abullezz Ibnu Al-Razzaz Al-Jazari. Sang pakar teknologi muslim ini tinggal di Diyar Bakir, Turki. Ibnu Al-Razzaz Al-Jazari kini mendapatkan julukan sebagai bapak Modern Engineering karena berhasil menemukan berbagai teknologi yang kini berpengaruh terhadap rancangan mesin-mesin modern masa kini. Penemuan beliau diantaranya adalah crankshaft, combustion engine, programmable, suction pump, dan masih banyak lagi temuannya yang sangat bermanfaat untuk kehidupan saat ini.

Mendapatkan panggilan Al-Jazari karena beliau lahir di Al-Jazira, sebuah wilayah yang terletak di antara Efrat dan Tigris, Irak. Selama hidupnya Al-Jazari mengabdi kepada raja Urtuq di Diyar Bakir seperti yang dilakukan oleh ayahnya mulai dari tahun 1174 sampai 1200 sebagai ahli teknik.

“Tak mungkin kita akan mengabaikan hasil karya Al-Jazari yang begitu besar. Dalam bukunya, dirinya menjelaskan secara detail mengenai intruksi dalam mendesain, merakit dan membuat mesin” ungkap Donald Hill.

Donald Hill merupakan seorang ahli teknologi dari Inggris yang sangat tertarik dengan sejarah dan perkembangan teknologi, atas buku karya ahli teknik muslim yang bernama Al-Jazari. Dalam bukunya dijelaskan bahwa sampai saat ini, tidak satupun dari suatu kebudayaan yang dapat menandingi lengkap mengenai intruksi untuk merancang, menyusun mesin dan memproduksi sebagaimana yang disusun oleh Al-Jazari.

Pada tahun 1206 pakar teknologi muslim, Al-Jazari telah selesai menyelesaikan sebuah karya dalam bentuk buku yang berisi tentang dunia teknik. Beliau telah mendokumentasikan lebih dari 50 karyanya, lengkap berisi gambar dalam buku “al-Jami Bain al-Ilm Wal, ‘aml al-Nafi Fi Sinat ‘at Al Hiyal”. Dalam bukunya tersebut berisi tentang teori dan praktik mekanik.

Karya Al- Jazari ini memang sangat berbeda dengan karya para ilmuan lainnya. Beliau sangat piawai dalam menjelaskan secara detail mengenai mekanika. Hasil ini merupakan kontribusi yang sangat berharga dalam sejarah teknik.

Pakar Teknologi Muslim Yang Berhasil Menemukan Roket

Orang China yang menemukan bubuk mesiu dan telah menggunakaannya sebagai kembang api mereka. Dapat kita ketahui kalau bangsa Arab yang telah mengembangkan metode pemurniannya dengan menggunakan potassium nitrate untuk kebutuhan militer.

Penemuan perangkat bom buatan para kesatria Muslim ini mampu menakut-nakuti para kesatria pasukan Salip. Pada saat abad ke 15 para Muslim telah berhasil menemukan sebuah roket. Penemuaannya tersebut dinamakan “self-moving and combusting egg”(bentuknya menyerupai telur yang mudah terbakar dan bisa bergerak sendiri).

Selain roket juga ada torpedo yang merupakan sebuah bom yang berbentuk seperti buah pear dan dapat bergerak sendiri dengan sejenis tombak pada bagian depan. Torpedo ini diarahkan kepada target kapal-kapal musuh dan kemudian apabila terkena sasaran akan meledak.

Tepatnya pada abad ke-13 ada seorang sarjana dari Suriah, Hassan Al-Rammah (w. 1294-1295), dirinya menulis sebuah buku yang sangat luar biasa mengenai teknologi militer. Karyanya kemudian sangat terkenal di Barat. Roket yang pertama kali didokumentasikan termasuk di dalam buku tersebut.

Pada tahun 2000 model roketnya dipamerkan di National Air and Space Museum di Washington DC. Pada pameran tersebut tidak hanya informasi mengenai roket saja tetapi juga mengetahui jenis bahan bakar yang digunakannya.

Orang China tahu tentang mesiu pada abad ke-11namun mereka tidak tahu mengenai proporsi yang tepat untuk memaksimalkan ledakan dan tidak mencapai diperlukan pemurnian potassium nitrat. Sementara buku China pertama yang membahas proporsi bahan peledak baru ditulis pada tahun 1412 oleh Hou Lung Ching.

Al-Rammah merupakan buku yang keluar pertama yang didalamnya menjelaskan mengenai prosedur pemurnian potassium nitrat dan menggambarkan dengan jelas mengenaii resep membuat mesiu dengan proporsi yang benar untuk mencapai sebuah ledakan yang maksimal.

Demikian penjelasan beberapa pakar teknologi muslim yang sangat berpengaruh terhadap peradaban manusia. Berkat penemuan para pakar ini mampu mengilhami penemuan selanjutnya dan dikembangkan lebih modern.

Bagi anda yang masih penasaran dengan sejarah pakar teknologi muslim maka anda dapat langsung mengakses situs Nesaba Media. Melalui situs tersebut anda akan menemukan berbagai informasi mengenai pakar teknologi dan lain-lainnya. Jika masih kurang lengka, coba kunjungi thisnetworth.

Mengingat para pakar teknologi muslim ini kurang dikenal oleh masyarakat luas. Hal itu terjadi karena naskah yang mereka terbitkan hilang atau tidak terekspos dengan layak pada masyarakat umum. Semoga informasi ini mampu menambah wawasan dan pengetahuan mengenai sejarah perkembangan teknologi yang ditemukan oleh pakar Muslim.