Pentingnya Ibu Menyusui Untuk Anak

Setiap ibu menyusui mungkin pernah mengalami kesulitan dalam memberikan ASI eksklusif untuk si kecil. Sebut saja bengkak pada payudara, lecet, ASI keluar sedikit atau bahkan berhenti. Tentunya hal ini akan membuat ibu panik dan sedih, yang akhirnya akan dapat menghambat proses pemberian ASI pada anak. Di sinilah pentingnya ibu mengikuti kelas laktasi . Tujuan diadakannya kelas laktasi adalah agar ibu atau calon ibu mendapatkan edukasi mengenai pentingnya ASI dan persiapan menyusui. Di kelas laktasi, selain pembicaraan mengenai manfaat ASI, ibu juga akan mendapatkan informasi tentang pelaksanaan inisiasi menyusui dini (IMD), pengenalan anatomi payudara, perawatan payudara, posisi menyusui, teknik memerah dan menyimpan ASI. Begitu juga dengan kiat untuk memperlancar ASI dan cara mengatasi hambatan dalam pemberian ASI. Sebaiknya ibu mulai mengikuti kelas laktasi ketika kehamilan memasuki trimester ketiga, juga setelah melahirkan sampai bayi berusia 6 bulan. Agar calon ibu dapat mempersiapkan fisik dan mental dalam menyusui.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, sebanyak 28,1 persen balita di Indonesia mengalami anemia. Salah satu penyebab anemia adalah kekurangan zat besi. Pasalnya zat besi dibutukan untuk dapat memproduksi sel darah merah yang cukup untuk tubuh. Sel darah merau dalam tubuh berfungsi untuk membawa oksigen keseluruh bagian tubuh. Kekurangan zat besi akan menyebabkan sel darah merah kurang, dan tidak dapat mendistribusikan oksigen. Sehingga menyebabkan tubuh terasa cepat lelah, dan kulit tampak pucat. Selain itu, zat besi berperan besar dalam pertumbuhan dan perkembangan sistem saraf pusat dalam masa satu tahun pertama kehidupan bayi. Bayi yang kekurangan asupan zat besi dapat mengalami perkembangan fungsi kognitif serta perilaku yang buruk.

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan berat badan bayi lambat atau susah bertambah, tidak kuat menyusui dan tidak memiliki nafsu makan, serta cenderung rewel dan gelisah. Lebih jauh lagi, bayi yang kekurangan zat besi mengalami keterlambatan dalam tumbuh kembangnya dan cenderung bersikap pasif. Bayi yang lahir sehat dengan berat badan normal, memiliki simpanan zat besi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi bertambah besar dan bertambah volume darah, hingga mencapai 2 kali berat badan lahir, sekitar 4 sampai 6 bulan sejak kelahirannya. Kemudian setelah berusia 6 bulan bayi membutuhkan tambahan zat besi dari makanan pendamping ASI. Berikan berbagai makanan sumber zat besi seperti daging, kacang polong, bayam, brokoli, jeruk, tomat dan sebagainya, sebagai makanan pendamping ASI.

pexels.com

Pola makan saat menyusui

ASI eksklusif merupakan makanan ideal untuk si kecil selama enam bulan pertama kehidupan, dan dilanjutkan sampai usia dua tahun. Pemberian ASI setelah enam bulan pertama disertai dengan makanan pendamping ASI secara bertahap, hingga akhirnya si kecil dapat mengonsumsi makanan keluarga. Selama masa menyusui, ibu membutuhkan pola makan yang sehat dan seimbang. Hal ini sangat penting karena kebutuhan energi pada masa menyusui sebanding dengan jumlah ASI yang diproduksi. Energi rata-rata yang dibutuhkan untuk membentuk ASI adalah sebesar 650 kkal/hari pada enam bulan pertama dan enam bulan kedua sebesar 510 kkal/hari. Itulah sebabnya, ibu menyusui pada 6 bulan pertama harus menambah asupan sebanyak 330 kkal dan 6 bulan selanjutnya sebanyak 400 kkal di atas kebutuhan dasar sesuai usia.

Komponen zat gizi makro yang dikonsumsi ibumenyusui haruslah dapat memenuhi kebutuhan ibu, selain untuk pembentukan ASI. Bila asupan melebihi kebutuhan energi maka ibu akan mengalami peningkatan berat badan. Sementara asupan yang kurang dari kebutuhan minimal akan dapat menyebabkan ibu menyusui kekurangan gizi. Yang dikhawatirkan akan mengganggu proses pemberian ASI. Kebutuhan karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral ibu menyusui meningkat. Untuk itu pastikan agar makanan ibu menyusui bervariasi dan seimbang. Pilihlah beragam jenis sumber protein, buah dan sayuran. Ibu menyusui juga harus menjaga kebutuhan cairan tubuh, agar tidak mengalami dehidrasi dan menjaga produksi ASI. Kebutuhan mikronutrien seperti asam folat, seng, iodine, kalsium, zat besi, vitamin A dan vitamin B6 untuk ibu menyusui juga mengalami peningkatan. Diharapkan dapat terpenuhi dari asupan makanan ibu sehari-hari. Untuk itu sangat penting bagi anda untuk mengkonsumsi makanan yang tinggi akan serat dan vitamin. Hal tersebut merupakan salah satu cara memperbanyak ASI yang harus anda lakukan.

Cara mempelancar ASI

Setiap ibu pasti selalu khawatir dan cemas apakah bayinya sudah mendapatkan ASI yang cukup atau tidak. Hal inilah yang membuat mereka banyak mencari tahu tentang Cara Memperbanyak Asi Biar Banyak. Untuk bisa menentukan apakah bayi dalam kondisi terpenuhi susunya atau tidak adalah dengan kualitas tidurnya, nyenyak atau justru sering terbangung. Apabila bayi mengalami gangguan tidur setidaknya 6 minggu berturut-turut maka bisa Anda pastika bahwa bayi tidak terpenuhi kebutuhan ASI nya. Perlu diketahui bahwa bayi dalam sehari bisa menghisap 10 sampai dengan 12 kali ASI. Selama masa pertumbuhan, bayi akan lebih sering lagi menyusu. Semakin Anda sering menyusui bayi maka semakin berlimpah pula ASI yang dihasilkan oleh tubuh. Berikut ini adalah cara yang bisa Anda lakukan agar ASI bisa keluar lancar dan banyak.

Banyak sekali cara memperbanyak ASI yang bisa anda lakukan. Salah satunya adalah memperhatikan jenis makanan yang anda konsumsi. Dengan begitu maka anda bisa mengetahui dengan jelas tentang kebutuhan vitamin dan serat anda. Selain itu apa yang anda makan tentunya akan disalurkan juga ke anak anda. Sehingga jika ASI anda lancar tentunya anda bisa dengan mudah memenuhi kebutuhan bayi anda.

Makanan Pelancar ASI menjadi perbincangan yang tidak ada habisnya terutama bagi para ibu baru. Air Susu Ibu yang biasa dibilang ASI adalah makanan yang sangat penting bagi sang buah hati. Masalahnya, tidak sedikit ibu baru memiliki masalah dengan hal ini, ada yang jumlah air susunya sedikit bahkan benar-benar tidak ada setetespun keluar dari payudara. Jika hal ini terjadi pada anda, janganlah anda khawatir terlebih dahulu karena justru dengan khawatir secara berlebih akan memperparah permasalahan anda.

Bagi anda yang melahirkan anak pertama dengan cara Caesar mungkin ASI tidak akan langsung keluar, hal ini lumrah terjadi jika dibandingkan ibu yang melahirkan secara normal. Karena produksi ASI sebenarnya memiliki keterkaitan dengan kontraksi di Rahim anda sebelum melahirkan sehingga tidak anehlah ibu yang lahiran normal akan lebih mudah mengeluarkan air susunya. Lalu bagaimana dengan ibu yang memiliki masalah dengan jumlah ASI nya? Baiklah, dalam artikel ini akan diulas mengenai cara dan makanan pelancar ASI yang bisa menjadi referensi bagi anda. Beberapa cara dan makanan yang menjadi referensi terbukti manjur melancarkan dan menambah jumlah ASI, berikut selengkapnya:

pexels.com
  • Pijat Payudara (Massage) Pijat payudara menjadi hal yang saya sarankan, bahkan jika anda berkonsultasi dengan bidan atau dokter spesialis kandungan terkait permasalahan air susu ibu pasti mereka akan menyarankan anda berlatih massage payudara. Selengkapnya akan saya jelaskan dilain kesempatan. Memijat payudara dilakukan jika payudara anda belum mengeluarkan ASI. Jika air susu telah keluar namun jumlahnya sedikit, anda harus mulai beralih ke makanan yang menyehatkan dan dapat membantu permasalahan jumlah air susu anda. Makanan itu diantaranya:
  • Air Putih. Jumlah ASI sedikit bisa jadi karena anda kekurangan cairan yang diakibatkan anda kurang minum, sehingga anda harus perhatikan hal ini dengan baik. Minumlah air putih setidaknya 12 gelas setiap hari.
  • Daun Katuk. Silahkan anda baca selengkapnya artikel manfaat daun katuk. Makanan ini terbukti manjur sebagai penambah dan pelancar ASI, telah saya coba sendiri.
  • Bubur Ketan Hitam. Ketan hitam bisa anda tambahkan sebagai cemilan anda, zat yang ada didalamnya membantu permasalahan anda.
  • Pepaya Muda dan Daun Pepaya . Disarankan anda memakan pepaya muda bukan yang matang. Dari segi rasa mungkin akan sedikit pahit namun sangat bagus bagi anda yang ingin terus menyediakan asi bagi buah hati anda. Cara memasaknya yaitu dengan membuatnya menjadi sayur bening. Jangan dikupas kulit buahnya. Selanjutnya daun pepaya anda buat menjadi lalapan.
  • Bubur Kacang Hijau. Banyak manfaat yang bisa anda raih dengan memakan makanan ini. Salah satunya menambah produksi ASI anda. Untuk lebih lengkapnya bisa di baca di Manfaat Kacang Hijau Bagi Kesehatan.
  • Gula Kawung (Gula Merah dari Aren). Anda bisa mengkonsumsinya secara langsung atau dicampur sebagai pemanis di bubur ketan hitam atau bubur kacang hijau. Salah satu khasiat dari gula merah ini adalah memperbanyak jumlah dan mengentalkan cairan air susu anda serta membuatnya lebih manis.
  • Buah-buahan yang memiliki jumlah cairan banyak . Banyak buah-buahan yang bisa anda makan. Yang saya sarankan adalah semangka biji, jeruk yang manis, buah naga, delima, dan alpukat. Hindarilah buah-buahan yang berasa asam.
  • Selalu awasi berat tubuh bayi sesering mungkin. Pemberian ASI yang tercukupi akan membuat bayi sehat dan secara bertahap akan mengalami kenaikan jumlah berat badan.
  • Susui bayi sesering mungkin minimal 8 kali sehari. Dengan begitu, tubuh akan lebih sering memproduksi ASI untuk bayi Anda.
  • Menyusui bayi dengan payudara yang bergantian. Jangan biarkan bayi menghisap hanya dari sayu payudara. Buatlah bayi merasa nyaman setiap kali akan berganti payudara saat menyusui.
  • Teknik menyusui yang benar adalah salah satu cara untuk melancarkan aliran ASI.

Satu hal yang harus anda ingat, jangan memakan makanan pedas atau terlalu pedas, jangan juga makan rujak terutama 3 bulan setelah melahirkan, dan jangan makan atau membuat makanan yang terlalu banyak garam.

pexels.com

Makanan penambah ASI

Setelah mempelajari beberapa cara memperbanyak ASI, salah satu hal penting yang harus anda lakukan adalah memeperhatikan pola makanan anda. Untuk anda yang baru saja punya bayi, masalah paling besar yang mayoritas ada di pikiran anda adalah mungkinkah produksi ASI mencukupi untuk bayi? Apalagi jika bayimu sangat sering terbangun dari tidurnya karena lapar. Salah satu cara mencukupi produksi ASI adalah lewat makanan yang anda konsumsi. Lalu, apa saja jenis makanan yang membuat ASI melimpah? Biar ASI selalu banyak dan melimpah, ini 5 makanan pelancar ASI.

  1. Kacang hijau, sumber energi untuk ibu menyusui. Makanan ini memang boleh dibilang superfood, karena manfaatnya sangat banyak. Untuk anda yang berencana hamil, kacang hijau meningkatkan kesuburan. Sementara untuk anda yang menyusui, kacang hijau akan memenuhi kebutuhan protein, vitamin B1. Kacang hijau juga kaya zat besi, dan sumber asam folat yang rendah lemak, natrium, dan minim kolesterol, sehingga sangat membantu perkembangan otak bayi. Vitamin B1 ini akan membantu mengubah karbohidrat menjadi energi, termasuk memicu hormon oksitosin yang akan mengeluarkan ASI. Bahkan, kacang hijau juga membantu meningkatkan mood sehingga anda lebih rileks saat menyusui. Merawat tubuh tidak hanya penting untuk menyiapkan persalinan, tetapi juga setelah melahirkan. Cek di sini untuk melihat cara mengatasi agar kulit kembali mulus usai melahirkan.
  2. Pepaya, memenuhi kebutuhan kalium. Buah yang banyak mengandung air, vitamin A, dan vitamin C akan menambah produksi ASI. Selain itu, pepaya juga akan memenuhi kebutuhan kalium di masa menyusui. Kalium ini akan menjaga energi anda agar tidak mudah lelah selama menyusui. Kalium juga meningkatkan perasaan nyaman sehingga mencegah depresi. Bahkan, saat bayimu sudah bisa mengonsumsi makanan padat, pepaya juga bisa dijadikan MPASI untuk membantu perkembangan mata dan motorik halus bayi. Jika tubuh selalu dirawat selama kehamilan, anda pun bisa kembali tampil segar dan glowing sesudah melahirkan.
  3. Bayam, membantu pembentukan sel darah merah untuk bayi. Tidak hanya meningkatkan produksi zat besi di tubuh anda sehingga mencegahmu lemas selama mengurus bayi, bayam juga membentuk sel darah merah pada bayi serta meningkatkan daya tahan tubuhnya. Apalagi bayam juga mengandung enzim phytoestrogens yang akan memperbanyak ASI. Selain bayam, sayuran yang berwarna hijau tua lainnya juga mengandung zat besi yang tinggi untuk mencegah anemia. Misalnya, brokoli, dan sawi hijau.
  4. Pare, membantu penyerapan zat besi. Mulai sekarang jika makan somay, jangan buang parenya. Soalnya sayur ini memiliki kadar vitamin C yang cukup tinggi serta melindungi sel dari kerusakan. Apalagi setelah melahirkan, pastinya banyak sel yang rusak, dan pare ini akan membantu memulihkannya. Pare juga meningkatkan kesehatan tulang, gigi, gusi, dan pembuluh darah bagi bayi–dan anda tidak perlu khawatir ASI jadi pahit jika makan pare, kok. Pare juga membantu penyerapan zat besi. Untuk ibu menyusui yang menderita diabetes dan darah tinggi, pare dapat menurunkan kadar gula dalam darah dan menormalkan tekanan darah.
  5. Labu siam, memenuhi kebutuhan asam folat. Kebutuhan asam folat ibu menyusui memang tidak sebesar ibu hamil. Namun kebutuhan asam folat saat anda menyusui tetap dua kali lebih tinggi dibandingkan saat tidak hamil. Asam folat ini penting untuk membantu perkembangan sel, hemoglobin, dan jaringan organ bayi. anda bisa mengonsumsi minimal 100 gram labu siam setiap hari untuk menambah asam folat.

Itulah beberapa makanan yang harus anda jadikan sebagai makanan tiap hari. Karena pasalnya anak anda yang masih mengkonsumsi ASI akan mendapatkan nutrisi dari apa yang anda makan.

pexels.com

Cara menyusui yang benar dan tepat

Rasanya tidak mungkin jika payudara tetap mulus selama menyusui. Dibandingkan menyusu menggunakan botol, bayi cenderung lebih senang menyusu langsung di payudara. Apalagi sambil menyusui, anda bisa berinteraksi dengan bayi. Masalahnya, puting payudara yang setiap saat tergesek mulut bayi berisiko mengalami lecet. Rasanya tentu tidak nyaman, dan membuat anda pun susah menyusui bayi. Jika kondisimu santai dan nyaman, proses menyusui menjadi lebih mudah dan tidak terasa nyeri. Jika biasanya anda memilih sofa sebagai lokasi menyusui, kali ini pindahkan ke tempat tidur. Lakukan proses menyusui dengan posisi setengah berbaring di tempat tidur, dan berikan bantal di area kepala, leher, hingga punggung bagian atas agar posisi tubuh tidak terlalu landai. Posisi ini memudahkan keluarnya ASI tanpa membuat bayi harus menghisap puting anda terlalu kuat. Disini akan dibahas mengenai beberapa cara menyusui yang benar dan tepat.

  1. Menyusui dengan satu payudara. Jika memang lecetnya cukup parah, sebaiknya anda menyusui dengan satu payudara yang kondisi kulitnya mulus. Sementara untuk payudara yang lecet, susunya bisa dipompa dengan menggunakan breast pump. Karena puting tidak langsung menempel dengan permukaan pump, maka anda tidak akan merasakan nyeri seperti ketika menyusui bayi.
  2. Selalu tepat waktu saat menyusui bayi. Perhatikan jam-jam lapar bayi dan buatlah jadwal untuk menyusui. Puting yang sakit cenderung membuat anda sering mengulur waktu saat menyusui, padahal kondisi ini membuat puting semakin sakit. Saat terlalu lapar, bayi akan menghisap payudara sangat kuat, sehingga puting makin lecet. Lakukan proses menyusui tepat waktu, sesuai dengan jadwal makan bayi. Selain itu, mengoleskan puting payudara dengan ASI juga mengurangi lecet, karena ASI akan membuat kulit puting lebih lembap dan lembut.
  3. Gunakan nipple shield agar puting tidak langsung tergesek mulut bayi. Alat ini bentuknya menyerupai payudara dan puting ibu menyusui serta memang direkomendasikan untuk melindungi puting selama menyusui. Namun sebelum memutuskan untuk menggunakannya, anda bisa konsultasikan dengan dokter, konselor ASI, atau bidan untuk mengetahui cara pemakaian dan memilih nipple shield yang pas. Pasalnya, kadang penggunaan nipple shield ini membuat bayi bingung saat menyusu karena teksturnya yang berbeda dengan puting payudara. Agar tidak salah pilih, ini cara yang tepat memilih sport bra agar menyangga payudara dengan sempurna.
  4. Periksa kondisi lidah bayi saat menyusui. Jika bayi sangat sering lapar, seakan tidak pernah kenyang dan saat menyusu mulut bayi sering terlepas dari payudara, sebaiknya segera periksa kondisi lidah bayi. Bisa jadi bayi mengalami tongue tie, yaitu ada kelainan pada selaput yang terletak di bawah lidah sehingga membatasi pergerakan lidah. Kondisi ini membuat mulut bayi tidak bisa menempel ke payudara anda sepenuhnya, sehngga bayi hanya bisa menghisap bagian puting. Tongue tie dapat segera diatasi dengan bantuan dokter.

Demikian cara menyusui yang baik dan benar. Pasalnya anda membutuhkan posisi dan cara yang reat untuk bisa menyusui dengan nyaman dan baik. Pasalnya ASI akan sangat dibutuhkan bagi bayi usia 0-6 bulan. Pasalnya pada umur tersebut bayi harus diberikan ASI secara eksklusif. Karena semua sumber nutrisi dan serat yang dibutuhkan oleh bayi anda terdapat pada ASI. Banyaknya konsumsi ASI akan sangat mempengaruhi pola kembang anak. Pada umur dini otak anak anda haruslah dapat berlembang dengan baik. Karena pertumbuhannya akan sangat berpengaruh terhadap hal tersebut. Nah ketika anak sudah besar nanti dan sudah berulang tahun, perbanyaklah doa-doa yang baik, ucapkan juga barakallah fii umrik, hadikan bacaan Alquran, dll. Bagi anda yang memiliki masalah meskipun telah memakan makanan pelancar ASI maka anda bisa konsultasikannya kedokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut. Pasalnya pihak dokter akan membantu anda untuk mendapatkan solusi dalam permasalahan yang anda alami. Sehingga penanganan bisa lebih fokus dan terarah.

 

Pentingnya Ibu Menyusui Untuk Anak

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top