Mengenal Dakwah Walisongo

pexels.com

Sebagai umat Islam yang sudah sejak lama tinggal di Indonesia tentu kita sudah tidak asing lagi dengan yang namanya wali Sembilan atau yang biasa disebut walisongo. Wali Sembilan ini sendiri sebenarnya merupakan para wali yang mana mereka juga umat islam seperti kita. Dikatakan wali karena mereka merupakan orang-orang Islam yang rela mengabdi dan menyebarkan agam Islam di pulau Jawa tepatnya.

Para wali ini sudah hadir dan mulai menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa sejak abad yang ke-14. Menurut sejarah ada tiga bagian pulau Jawa yang menjadi titik pusat para wali ini menyebarkan agam Islam. Tak lain dan tak bukan adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Para wali ini hadir dengan misi menyebarkan budaya keislamaan yang mana sebelumnya belum dikenal oleh masyarakat Jawa. Saat itu masyarakat Jawa masih kental akan budaya hindu-budha. Hal ini karena kehadiran kerajaan Hindu-Budha di Pulau Jawa datang terlebih dahulu.

Nama-Nama Walisongo Dan Penyebarannya

Sesuai dengan namanya yakni walisongo maka jumlah wali yang memiliki misi penyebaran agama Islam ini juga ada Sembilan orang tepatnya. Nah para wali yang jumlahnya ada Sembilan ini memiliki sebutan sebagai sunan. Nama sunannya biasanya bergantung pada daerah ia menyebarkan agama Islam tersebut. Untuk anda yang ingin mengenal lebih dekat nama-nama dari para walisongo tersebut maka berikut ini bisa anda simak dengan baik :

  1. Maulana Malik Ibrahim. Maulana Malik ini disebut sebagai Sunan Gresik yang menyebarkan Islam di daerah Gresik, Jawa Timur. Sunan yang satu ini masih merupakan garis keturunan dari nabi Muhammad SAW tepatnya yang ke-22.

  2. Raden Rahmat. Raden Rahmat ini memiliki nama sebagai Sunan Ampel yang artinya ia juga melakukan penyebaran Islam di Tempat yang bernama Ampel. Berbeda dengan Sunan Gresik, Sunan Ampel ini memiliki garis keturunan yang lebih dekat dengan Nabi Muhammad yakni merupakan keturunan yang ke-19.

  3. Raden Makhdum Ibrahim. Nah kalau sunan yang satu ini disebut sebagai Sunan Bonang. Beliau melakukan misi penyebaran agama Islamnya di daerah Bonang Tuban, Jawa Timur. Lebih jauh dari dua sunan sebelumnya, Sunan Bonang ini masih memiliki garis keturunan nabi Muhammad SAW yang ke-23.

  4. Raden Qasim, memiliki sebutan sebagai Sunan Drajat. Beliau melakukan penyebaran budaya agama Islam di daerah Drajat, Jawa Timur.

  5. Ja’far Shadiq merupakan nama asli dari Sunan Kudus. Seperti nama julukannya, beliau melakukan penyebaran agama Islam di daerah Kudus, Jawa Tengah.

  6. Raden Paku atau yang biasa dikenal dengan nama Ainul Yaqin memiliki julukan sebagai Sunan Giri.

  7. Raden Sahid yang memiliki julukan sebagai Sunan Kalijaga. Pada beberapa sumber sejarah mengatakan bahwa Sunan Kalijaga ini pernah melakukan misi menjaga sebuah kali atau sungai pada daerah ia menyebarkan Islam, sehingga ia mendapatkan sebutan Sunan Kalijaga.

  8. Raden Umar Said yang mendapatkan julukan sebagai Sunan Muria.

  9. Syarif Hidayatullah yang memiliki julukan sebagai Sunan Gunung Jati. Beliau melakukan misi penyebaran Islam di wilayah Jawa Barat.

Metode Penyebaran Islam Oleh Para Wali

Setiap wali pasti memiliki metode dan caranya sendiri dalam melakukan penyebaran agam Islam. Nah cara tersebut disesuaikan dengan keadaan masyarakat kala itu pada wilayah yang tersebut. Beberapa metode atau cara penyebaran agama Islam oleh para walisongo dapat anda simak di bawah ini :

  1. Mendekati masyarakat karena keadaan ekonomi masyarakat yang kala itu susah. Metode yang satu ini dilakukan oleh Sunan Gresik yang tak lain adalah Maulana Malik Ibrahim. Kala itu masyarakat mengalami kesusahan dalam bidang ekonomi sehingga dengan itu Sunan Gresik melakukan pendekatan dengan menolong mereka dan membangun sebuah pesantren atau pondok untuk belajar utamanya belajar agam Islam.

  2. Mendekati masyarakat dengan memberlakukan budaya baru yakni Moh limo. Tepatnya metode ini dilakukan oleh Sunan Ampel. Moh limo adalah nama falsafah untuk lima budaya yang diterapkan dan disebarkan oleh Sunan Ampel yakni Moh Mabok (menghindari minuman keras dan sejenisnya), Moh Main (menghindari permainan judi dan sejenisnya yang merugikan), Moh Madon (menghindari perbuatan zina, homo, lesbi dan sejenisnya), Moh Madat (menghindari memakai obat-obatan narkotikan dan sejenisnya), serta Moh Maling (menghindari perbuatan mencuri dan sejenisnya).

  3. Selain metode di atas masih ada metode lain yang dilakukan wali untuk menyebarkan Islam yakni mengjarkan bagaimana Sujud, Sholat, serta berdzikir yang baik dan benar yang hanya ditujukan kepada Allah.

  4. Metode selanjutnya adalah metode menyebarkan agama Islam dengan mengajarkan hidup bersosial yang baik baik itu untuk diri sendiri maupun kepada orang lain. Salah satu contohnya adalah ajaran untuk bersikap dermawan bagi siapa saja yang mampu kepada siapa saja yang merupakan fakir miskin.

  5. Metode selanjutnya yang banyak dilakukan oleh para wali ini adalah dengan melakukan pendekatan terhadap masyarakat melalui kebudayaan serta kesenian yang mana pada akhirnya mereka bisa dengan mudah menyebarkan agama Islam dan dengan mudah pula diterima oleh masyarakat.

Hal Yang Membuat Masyarakat Jawa Menerima Wali dan Islam

Pada umumnya jika seseorang ingin melakukan dakwah atau penyebaran suatu misi tentu dibutuhkan suatu usaha yang keras. Apalagi karakter masyarakat yang satu dengan lainnya adalah berbeda. Sehingga tak heran jika seseorang yang berdakwah belum tentu dapat diterima dengan mudah oleh masyarakat. Hal ini sangat berbeda dengan apa yang dilakukan oleh para walisongo. Kesembilannya melakukan cara yang sangat cerdas untuk menarik perhatian masyarakat dalam misi dakwahnya. Tak ayal yang menjadi satu factornya adalah adanya pola pikir filsafat. Para wali menggunakan pola filsafat yang dilakukan dengan mempengaruhi masyarakat melalui budaya dan seni yang ada pada wilayah atau daerah tersebut.

Para walisongo juga melakukan banyak sekali perombakan kemajuan yang pada akhirnya membuat masyarakat semakin tertarik dan menyukai perubahan yang dilakukan oleh para wali tersebut. Setelah berhasil menarik perhatian masyarakat tersebut lantas para wali akhirnya bisa dengan mudah memasukkan dakwah Islamiyah melalui sela-sela budaya tersebut. Dan hingga kini tak heran jika pulau Jawa termasuk pulau dengan jumlah orang Islam yang mendominasi di Indonesia.

Semua itu tak luput dari jasa para wali yang telah menyebarkan misi Islamiyahnya secara cerdas dan kreatif. Oleh karenanya sebagai umat Islam yang baik hendaknya kita bisa menteladani cara unik dalam berdakwa seperti halnya para wali. Namun tentu saja juga harus disesuaikan dengan keadaan umat saat ini. Untuk mengetahui informasi lebih lanjut tentang misi keislaman para wali Sembilan ini maka anda bisa menyimak melalui website resmi hidupsimpel.com. Di sini anda bisa menemukan banyak hal yang juga berkaitan dengan hidup keislaman. Bahkan ada juga informasi lainnya yang terkait dengan hidup bermasyarakat.