Sistem Informasi Akutansi Pertanggungjawaban

pxhere.com

Akutansi Pertanggungjawaban adalah suatu sistem pengumpulan atau penyusunan transaksi atau laporan keuangan suatu perusahaan berdasarkan atas pengeluaran atau pemasukan keuangan dari sebuah perusahaan yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Selain itu, akutansi perusahaan juga bisa diartikan sebagai alat pembantu manajemen dalam menginformasikan atas laporan hasil keuangan suatu perusahaan, serta mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatan transaksi dan keuangannya sesuai kebijakan yang yang telah di tetapkan dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.

Secara umum, sistem akutansi pertanggungjawaban merupakan pengumpulan data keuangan mengenai pengeluaran dan pemasukan untuk mengetahui kinerja pekerja atau manajer dalam suatu perusahaan. Oleh sebab itu, bagi perusahaan yang memiliki tingkat manajer yang bertingkat, maka akan ada sistem akutansi pertanggung jawaban dalam setiap sistem tingkatan manajemen atau setiap lini manajer.

Maka, untuk mewujudkan adanya sistem akutansi pertanggung jawaban dibutuhkan syarat syarat sebagai berikut.

Syarat Akutansi Pertanggungjawaban

  1. Perusahaan harus memiliki struktur organisasi yang jelas serta mempunyai wewenang yang tegas dan jelas serta dapat dibuktikan kebenarannya.

  2. Perusahaan mempunyai sistem reward dan punishment berdasarkan pertanggungjawaban yang telah ditentukan dan disepakati.

  3. Sistem akutansi yang berjalan harus sesuai, selaras dan sejalan dengan pertanggungjawaban antara tingkatan manajer dengan pusat manajer atau antar lini manajer dalam suatu perusahaan.

  4. Sistem pelaporan keuangan yang dibuat berdasarkan informasi akuntasi harus benar benar sesuai, akurat dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.

  5. Terdapat pembedaan antara biaya yang benar benar dibutuhkan dan yang tidak teralalu dibutuhkan atau yang bisa dikendalikan atau tidak bisa dikendalikan.

Sistem Informasi akutansi yang dipertanggungjawabkan oleh manajer kepada pihak diatasnya yang secara langsung bersangkutan, hal yang menjadi pokok pertanggungjawaban adalah mengenai aktiva berupa harta tetap dan harta lancar, serta passiva berupa utang dan modal dan biaya yang dikelurakan oleh suatu perusahaan. Untuk memudahkan dalam pelaksaannya, akutansi pertanggungjawaban ini mengelompokkan berdasarkan kepentingan dan tanggung jawab dari masing masing bagian dalam beberapa organisasi. Dari setiap organisasi, mereka harus benar benar bisa mempertanggungjawabkan apa yang mereka kerjakan, sehingga sangat diperlukan apabila adanya lembaga pengawas yang mengawasi apabila terjadi sebuah penyelewengan di perusahaan. Sehingga, secara tidak langsung melalui organisasi organisasi ini akutansi pertanggungjawaban bisa disebut sebagai tolok ujur suatu perusahaan untuk mengetahui kinerja dan seberapa besar pertanggungjawaban manajer terhadap keuangan suatu perusahaan tersebut.

Pada awalnya akutansi pertanggungjawaban berjalan dengan sistem yang masih manual, akan tetapi seiring berjalannya waktu berubah menjadi sistem yang lebih kompleks dan efisien yaitu

  1. Sistem akutansi pertanggung jawaban tradisional

Melalui sistem ini masih dilakukan dengan cara yang masih sederhana, mudah dan manual yaitu dengan melakukan pemanggilan terhadap masing masing anggota organisasi atau masing masing pekerja. Dalam hal ini membutuhkan waktu yang lumayan banyak serta kurang efisien, akan tetapi hal ini juga membawa dampak positif karena akan mengetahui secara langsung bagaimana kinerja dan wujud pertanggung jawaban langsung para pekerja terhadap manajer penanggung jawab serta bisa menjadi sarana pemotivasi bahkan pengendali diri apabila terjadi kesalahan pekerja terhadap suatu perusahaan.

  1. Sistem Akutansi Aktivitas

Berbeda dengan sistem akutansi tradisional yang masih memanggil anggota anggota kelompoknya. Akan tetapi, sistem akutansi ini menilai dari seberapa efisien aktivitas yang dilakukan oleh pekerja terhadap pemantauan keuangan perusahaan. Hal ini tentunya juga akan membawa dampak positif seperti peningkatan aktivitas pemantauan oleh pekerja terhadap keuangan suatu perusahaan.

Fungsi Akutansi Pertanggung Jawaban

Adapun fungsi sitem akuntansi pertanggung jawaban adalah sebagai tolok ukur pusat pusat penilaian seperti berikut :

  1. pendapatan

  2. laba

  3. pembiayaan

  4. investasi

Manfaat dan Kegunaan Sistem Akutansi Pertanggungjawaban

Sementara itu, sistem akutansi pertanggungjawaban memiliki beberapa kegunaan dan manfaat bagi perusahaan ataupun manajer diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Sistem Akutansi Pertanggungjawaban sebagai dasar sistem penentuan kebijakan oleh suatu perusahaan berdasarkan informasi dan data keuangan serta laporan pertanggungjawaban manajer terhadap suatu perusahaan.

  2. Sistem Akutansi Pertanggungjawaban sebagai penilaian manajer penanggungjawab

  3. Sistem akutansi pertanggungjawaban memiliki hubungan langsung dengan manajer, sehingga bisa menjadikan pemotivasi bagi seorang manajer.

Berdasarkan beberapa informasi yang telah dijelaskan diatas, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan yaitu apabila suatu perusahaan itu sangat membutuhkan sistem informasi akutansi pertanggungjawaban ini. Karena apa? karena akan menjadi tolok ukur keberhasilan pencapaian keuangan suatu perusahaan dilihat dari seberapa besar tanggung jawab manajer manajer terhadap keuangan perusahaan. Hal ini sangat dibutuhkan, terutama dalam suatu lerusahaan yang menerapkan sistem tingkatan manajer atau lini manajer seperti manajer tingah awal, pertengahan hingga tingkat tertinggi. Selain membawa banyak positif terhadap kemajuan dan perkembangan perusahaan, Sistem informasu akutansi pertanggungjawaban ini juga membawa dampak bagi para pekerja atau manajer secara langsung. Oleh sebab itu, sistem informasi akutansi ini sering dipakai oleh beberapa perusahaan karena memang sudah terbukti kebenaran dan efektivitas serta efisiensi kerjanya.

Selain itu, dalam suatu perusahaan juga pasti mempunyai SOP (standart operating procedure) dimana sangat berhubungan erat dengan akutansi pertanggungjawaban karena SOP merupakan suatu intruksi atau perintah kerja untuk mencapai keseragaman dalam bekerja demi terciptanya tujuan yang telah ditentukan atau disepakati bersama. Hal ini terwujud dalam suatu perusahaan apabila terjadi kerjasama yang baik antar lini manajer dalam suatu perusahaan.

Setelah membaca sedikit informasi mengenai sistem akutansi pertanggungjawaban diatas, apakah anda tertarik untuk menjadi seorang penanggung jawab atau manajer yang bertanggung jawab atas keuangan suatu perusahaan? Hal ini cukup menarik untuk dicoba dan dilakukan.