Menstruasi yang terjadi pada wanita setiap bulannya ternyata memiliki beberapa fase yang cukup panjang. Proses terjadinya menstruasi memang biasanya tidak disadari, namun beberapa gejala akan datangnya menstruasi biasanya datang dengan beberapa tanda seperti emosi yang tidak stabil, payudara membesar serta keluarnya cairan putih atau keputihan pada vagina yang cukup banyak. Siklus menstruasi pada wanita berbeda-beda berkisar antara 25 hingga 35 hari meskipun kebanyakan wanita siklusnya hanya 28 hingga 29 hari saja. Ada empat fase yang terjadi selama proses menstruasi berlangsung dimana Anda sebagai wanita perlu mengetahuinya untuk memahami mengapa menstruasi terjadi.
Tahapan dalam Proses Terjadinya Menstruasi
Fase Poliferasi
Bisa dibilang fase poliferal adalah fase dimana wanita mengalami masa yang paling subur. Bagi yang ingin hamil disarankan untuk melakukan hubungan intim pada fase ini guna membuka peluang terjadinya pembuahan. Dinamakan fase poliferasi karena pada fase inilah hormon perangsang folikel atau FSH membentuk sebuah folikel yang berbentuk kantung berisi cairan dan bertempat di indung telur. Folikel ini akan terus berkembang dan menghasilkan hormon estrogen. Semakin mengingkatnya hormon estrogen maka semakin menebal pula dinding rahim. Biasanya fase ini terjadi dua minggu setelah menstruasi di bulan sebelumnya. Fase folikel bisa ditandai dengan membaiknya mood Anda serta keluarnya cairan putih yang cukup banyak pada vagina.
Fase Ovulasi
Fase ovulasi merupakan fase puncak sebelum proses terjadinya menstruasi. Pada fase ini sel telur yang telah matang menunggu untuk dibuahi. Matangnya sel telur ditandai dengan pelepasan sel telur oleh indungnya menuju rahim. Umur sel telur ini cukup pendek hanya berkisar antara 12 hingga 24 jam saja. Keluarnya sel telur dari indung rahim juga disebabkan karena tingkat hormon estsrogen yang memuncak.
Fase Menstruasi
Inilah fase diman wanita mengalami datang bulan karena dinding rahim yang luruh. Jika pada fase poliferasi sebelumnya sel telur yang dihasilkan dibuahi oleh sperma dan proses pembuahan tersebut berhasil menempel pada lapisan dinding rahim maka terjadilah kehamilan. Sebaliknya jika sel telur yang sudah matang tidak kunjung dibuahi maka itulah proses terjadinya menstruasi. Hal ini disebabkan karena hormon estrogen semakin menurun dan dinding rahim yang tadinya menebal pun luruh bersama dengan darah. Dalam proses pelurudan dinding rahim biasanya otot rahim akan berkonstraksi dan tubuh akan merasa lemas atau nyeri. Itulah kenapa banyak wanita yang mengalami nyeri haid saat menstruasi karena otot rahim memang menegang selama proses peluruhan dinding rahim tersebut. Selain itu, kurangnya oksigen pada rahim juga menjadi penyebab timbulnya kram saat menstruasi. Adanya kontraksi yang kuat pada rahim membuat suplai oksigen terhambat sehingga nyeri pun bisa terasa lebih hebat.
Fas Pascamenstruasi
Setelah menstruasi terjadi maka siklus pun akan terus berputar dan kembali dari awal. Folikel-folike akan kembali diproduksi dan rahim sedang dalam pemulihan serta masa mempersiapkan diri untuk kembali berovulasi.
Dengan memahami beberapa fase tersebut Anda bisa mengetahui kapan masa subur Anda dan apa saja tandanya sehingga program hamil yang direncanakan bisa terlaksana. Masa subur wanita berbeda-beda tergantung siklusnya. Bahkan beberapa wanita sulit menentukan masa suburnya dikarenakan permasalahan mestruasi yang tidak selalu datang setiap bulannya. Lalu apa saja yang menyebabkan terlambatnya datang bulan pada wanita selain kehamilan?
- Permasalahan pada Kelenjar Tiroid
Salah satu penyebab tidak lancarnya haid pada wanita adalah adanya masalah pada kelenjar tiroid. Kelenjar ini memegang peranan penting dalam tubuh Anda yaitu mengatur metabolisme. Itulah kenapa gangguan pada kelenjar tiroid dapat berdampak pada siklus menstruasi yang tidak teratur. Beberapa gejala yang sering muncul jika kelenjar tiroid terganggu adalah munculnya rasa cepat lelah dan meningkatnya sensitivitas tubuh terhadap suhu yang dingin maupun panas. Anda juga bisa mengalami rambut rontok maupun penurunan berat badan dalam kondisi tersebut. Jika penyebabnya memang masalah kelenjar tiroid maka Anda diharuskan memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
- Alat Kontrasepsi
Penggunaan alat kontrasepsi juga bisa berdampak pada siklus menstruasi bulanan wanita karena pil KB atau semacamnya bekerja dengan cara menghambat pelepasan sel telur. Jika Anda ingin haid kembali lancar maka penggunaan alat kontrasepsis harus dihentikan. Biasanya butuh waktu kira-kira enam bulan agar sisklus menstruasi kembali teratur.
- Stress
Meskipun stress berasal dari pikiran namun dampaknya bisa mencapai kondisi rahim Anda. saat stress otak memproduksis gonadotropin. Senyawa ini dapat menghambat terjadinya ovulasi dalam rahim sehingga menstruasi pun tidak lancar.
- Lelah
Rasa lelah tidak hanya berdampak bagi kesehatan, namun juga pada siklus menstsruasi Anda. pada saat tubuh merasa kelelahan, dinding rahim tidak bisa terbentuk sebagaimana mestinya. Selain itu, kondisi sulit tidur saat kamu kelelahan juga menjadi penyebab terlambatnya menstruasi.
- Berat Badan Turun
Saat berat badan Anda turun secara drastis maka pada saat yang sama hormon estrogen dalam tubuh pun berkurang karena hormon ini biasanya tersimpan di dalam lemak. Itulah kenapa turunnya berat badan juga bisa berpengaruh pada siklus menstruasi yang berubah. Hal ini juga berlaku pada mereka yang memiliki berat badan rendah. Kurangnya berat badan membuat ovulasi dalam tubuh terhambat sehingga sangat penting bagi wanita untuk tetap menjaga berat badan yang ideal. Sebaliknya, obesitas juga dapat membuat menstruasi tidak lancar karena mengganggu keseimbangan hormon. Jadi jagalah berat badan agar haid tidak terlambat datang.
- Olahraga Berat
Berolahraga memang sangat penting untuk kesehatan, namun jika dilakukan secara berlebihan sampai menghilangkan banyak kadar lemak dalam tubuh, maka tubuh Anda akan menghentikan proses reproduksi untuk sementara guna menyimpan energi. Dalam kondisi banyaknya lemak tubuh yang hilang, tubuh akan merasa bahwa Anda kekurangan energi dan butuh pasokan yang banyak. Itulah kenapa menstruasi menjadi tidak teratur.
- Menopause Dini
Meskipun biasanya wanita mengalami menopause diatas usia 45 tahun, bukan tidak mungkin hal ini terjadi pada mereka yang usianya masih dibawah 40 tahun. Jika menstruasi dini terjadi maka siklus haid menjadi tidak lancar sebelum kemudian berhenti secara total.
Dengan mengetahui beberapa penyebab keterlambatan proses terjadinya menstruasi maka Anda bisa mengatasi masalah menstruasi yang tidak lancar. Jika diperlukan Anda bisa saja mengkonsumsi obat pelancar haid yang sekarang ini dapat dengan mudah ditemukan, namun mengatasinya dengan cara alami tentunya lebih aman. Pastikan untuk selalu menjaga kesehatan tubuh agar tidak kelelahan dan tidak stress berlebihan. Olahraga juga harus dilakukan seperlunya dan sewajarnya saja. Berat badan pun perlu dijaga agar tidak terjadi obesitas atau bahkan kekurangan berat badan. Banyak solusi yang bisa Anda temukan untuk menjaga kelancaran proses menstruasi yang terjadi setiap bulan. Pilihlah yang paling aman dan nyaman, hindari memberikan efek samping pada kesehatan.