Unsur-Unsur Cerpen

Cerpen adalah salah satu jenis karya sastra yang sudah banyak dikenal. Karya sastra yang berupa cerita singkat dan pendek yang dapat dibaca dalam sekali duduk ini umumnya menyajikan kisah sehari-hari yang sederhana dan mudah dimengerti oleh pembaca.

Unsur pada Sebuah Cerpen

Sebagai salah satu karya sastra, cerpen memiliki unsur-unsur cerpen. Unsur-unsur pada cerpen tersebut dibagi menjadi dua, yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik.

  1. Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik merupakan unsur penyusun cerpen yang berasal dari dalam. Dengan kata lain, unsur intrinsik adalah unsur yang membentuk cerita dan dapat ditemukan di dalam cerpen. Dari unsur intrinsik itulah pengarang membangun keseluruhan cerita atau kisah di dalam cerpen.

Unsur intrinsik pada cerpen ada tujuh, yaitu tema, alur atau plot, setting atau latar, tokoh, watak, sudut pandang, dan amanat.

Unsur intrinsik yang pertama adalah tema, yaitu pokok pikiran atau dasar cerita yang ingin disampaikan oleh penulis melalui cerpen yang ditulisnya. Berikutnya adalah alur atau plot, yaitu urutan jalan cerita atau urutan peristiwa di dalam sebuah cerpen.

Karena jumlah kata pada cerpen dibatasi hingga maksimal 10.000 kata, jalan cerita atau urutan peristiwa yang disampaikan dalam cerpen dimulai dari perkenalan, konflik, kemudian penyelesaian. Ini karena cerpen tidak memiliki cukup ruang untuk mengembangkan alur atau plot yang rumit.

Unsur intrinsik cerpen selanjutnya adalah setting atau latar, yaitu unsur cerpen yang menjelaskan tentang latar baik latar tempat, waktu, maupun latar suasana. Dengan kata lain, latar menjelaskan tentang tempat, waktu, maupun suasana yang terjadi di dalam cerpen yang bersangkutan.

Tokoh merupakan pemeran yang terdapat di dalam cerpen, yaitu pemeran utama yang menjadi fokus cerita dan pemeran pendukung. Tanpa adanya tokoh, cerita tidak akan dapat berjalan. Oleh karena itulah tokoh menjadi salah satu unsur utama yang harus ada dalam cerpen.

Jika tokoh menunjukkan pemeran yang terlibat dalam cerita, maka watak adalah gambaran sifat dari para pemeran tersebut. Perwatakan dalam cerpen dikelompokkan menjadi tiga, yaitu protagonis, antagonis, dan netral.

Masih banyak yang salah paham dengan perwatakan, menganggap bahwa protagonis adalah pemeran yang baik, sementara antagonis adalah pemeran yang jahat. Padahal, perwatakan tidak berhubungan dengan baik buruk, melainkan menggambarkan tentang keberpihakan suatu tokoh terhadap tokoh utama.

Protagonis merupakan perwatakan dari pemeran utama dalam suatu cerita, sedangkan antagonis adalah pemeran yang menentang pemeran utama. Tokoh yang netral adalah tokoh yang tidak menunjukkan keberpihakan (pro atau kontra) terhadap tokoh utama.

Sudut pandang adalah cara pandang pengarang dalam menyampaikan cerita. Maksudnya, pengarang dapat bercerita seolah dengan memposisikan diri sebagai tokoh utama maupun sebagai orang lain.

Unsur intrinsik yang terakhir adalah amanat atau pesan yang disampaikan oleh pengarang kepada pembaca.

  1. Unsur ekstrinsik

Jika unsur intrinsik adalah unsur yang menyusun cerpen hingga menjadi karya yang utuh, unsur ekstrinsik adalah unsur yang berasal dari luar cerpen.

Unsur cerpen yang termasuk dalam unsur ekstrinsik antara lain latar belakang pengarang, latar belakang masyarakat, tempat pengarang tinggal, riwayat hidup, biodata, aliran sastra, hingga kondisi psikologis pengarang saat menulis cerpen.

Secara tidak langsung semua hal tersebut ikut mempengaruhi cerpen yang ditulis oleh pengarang.

Unsur-unsur cerpen tersebut dapat ditemukan di dalam cerpen mana pun termasuk cerpen anak. Tentunya, unsur intrinsik pada cerpen anak menyesuaikan dengan tujuan penulisannya.

 

Unsur-Unsur Cerpen
Scroll to top